October 14, 2024
title

caption

Tablet Android harganya 2 jutaan
tapi sudah dapat keyboard dan juga dapat stylus. Wih boleh juga nih. Halo, apa kabar semuanya?
Kembali dengan Putu Reza dan langsung saja bersama saya
sekarang disini ada Advan Sketsa 2. Tablet generasi kedua sesuai namanya,
dan ini dari merek Indonesia, local pride kita yang selalu berinovasi
untuk ngeluarin gadget-gadget terbaru. Nah untuk tablet yang satu ini,
menurut saya Advan keren banget sih karena memberikan paket yang
komplit sekali di harga 2 jutaan. Gimana nggak ya?
Dengan harga segitu kita dapat tabletnya, terus dapat keyboard cover
dan tidak lupa kita dapat stylus juga. Itu semua dengan
harga 2 jutaan doang. Ini sebenarnya sudah turun harga lho,
karena kalau kita bandingin dengan apa yang ada di websitenya Advan,
itu harganya lebih tinggi. Jadi sekarang sudah turun. Kalau di tanya mendingan mana,
beli yang lebih murah tapi tabletnya doang atau yang lengkap sekalian
lebih mahal sedikit, ya tentu saja saya akan merekomendasikan
yang lengkap kayak gini supaya experience-nya bisa lebih maksimal. Jadi ya buat yang pengen beli,
yang penasaran kayak apa, habis ini bakal saya bahas tabletnya
Advan Sketsa 2 dan ini kira-kira cocoknya buat siapa. Untuk impresi pertama waktu habis
unboxing dan lihat di segment covernya, Advan Sketsa 2 ini nggak
kelihatan kayak barang 2 jutaan.

Aksen pink atau rose gold di sekitar
kamera sama tombol power-nya juga bagus cuma yang namanya tablet
bagian back cover ini kan sebenarnya nggak penting-penting
amet karena juga nanti bakal ketutupan sama keyboard cover. Baru kalau kita pindah ke bagian
depan dan kita nyalain layarnya, bagian basil-nya bakal
cukup tebal baik itu di bagian atas, bawah, kiri sama kanan. Saya nggak complain ya, cuma bilang
doang karena hal yang wajar-wajar saja. Apalagi untuk produk di
kelas entry kayak gini. Sini lihat ke area sekitar tabletnya,
dalam orientasi landscape Advan meletakan tombol power, volume
dan jack audio di tempat yang saling bedekatan, yaitu di
pojok kiri atas kayak gini. Lalu di sisi kanan ini kosong
aja nggak ada apa-apa. Di bawah ada connector buat
keyboard dan juga speaker. Satu lagi, di sebelah kiri ini ada
port USB-C dan juga flap yang kalau dibuka ini berisikan slot
micro SD dan juga nano SIM card. Dengan harga 2 jutaan, tablet ini
ngasih konektifitas SIM card.

Penting?
Mungkin nggak terlalu ya, tapi sangat menarik sih karena biasanya
tablet yang punya SIM card itu harganya nggak murah. By the way, soal bentuk penutup
dari slot ini menurut saya plus dan minus ya,
ada positif, ada negatifnya. Positifnya dulu, kalau menurut saya
dia gampang dibuka, kita nggak perlu ejector sedangkan minusnya
bentuk kayak gini tuh biasanya rentan patah kalau dibukanya
nggak hati-hati. Apalagi kalau misalnya
kita di rumah punya anak kecil mendingan jangan
sampai kelihatan ya karena biasanya bakal jadi mainan dan
kemungkinan jadinya rusak. Sekarang kita lihat ke bagian specs-nya.
Disini Advan Sketsa 2 dibekali dengan chipset UNISOC TIGER 310,
RAM-nya ada 4GB dengan penyimpanan 64GB dan
baterai 6000 MAH.

Layarnya 10.1 inci dengan panel IPS,
resolusinya belum full HD. Untuk software, Advan pakai Android 11
dan kalau dari tampilan UI mungkin kedepannya bisa di tingkatin lagi ya
supaya bisa lebih enak dilihatnya. Dari daftar specs tadi, sebenarnya
bisa kelihatan ya kalau ini bukan sebuah tablet superpower yang
bisa dibawa aktifitas berat, nggak kuat dia seperti misalnya
main game itu kayak ngos-ngosan. Contoh misalnya disini saya install kayak
Pokemon Unite dan Mobile Legends. Itu bisa dimainkan tapi setting-nya
nggak bisa tinggi. Jadi ya, kalau buat main serius,
mendingan sih pakai handphone saja tapi kalau diluar itu sebenarnya
tablet ini cukup banget.

Contoh misalnya buat browsing atau
nonton Youtube semua itu bisa. Netflix pun juga oke, cuma disini
Advan sertifikasinya masih Widevine L3 jadi format streaming-nya itu SD
atau satu tingkat di bawahnya HD. Signifikan banget apa enggak kurangnya,
untungnya sih nggak ya, karena resolusi layarnya sendiri
disini kan adalah HD doang. Jadi ketika konten yang
ditampilkan punya resolusi sedikit lebih rendah,
itu nggak terlalu masalah. Ya anologi gampangnya mungkin kalau
kita layar handphonenya full HD, kontennya HD ya kan nggak
terlalu beda jauh lah hasilnya. Speaker yang ada disini
juga cukup kencang tapi dari pengalaman saya, kalau
dipakai jangan di poll-in 100% karena biasanya bakal
kedengaran rada-rada pecah.

Mungkin mentoknya 80% ajalah
supaya audio-nya lebih optimal. Abis itu, kalau buat kerja, nah ini dia
yang menurut saya nyaman banget karena disini tabletnya sudah
dilengkapi dengan keyboard dan kamera depannya
juga ada di tengah. Buat yang pakai Zoom Meeting,
disini ada catatan sedikit ya khususnya buat yang suka nanya
setiap saya review tablet, “Bang, bisa ganti background atau nggak?”
Disini nggak bisa. Untuk yang penasaran dengan baterainya,
disini kapasitas 6000 MAH menurut saya sudah cukup banget
dan saya bisa pakai sekitar 3 sampai 4 hari
dalam 1 kali cas tapi sayangnya disini itu
nggak ada fast charging. Jadi kalau kita nge-cas dari
lowbat atau 0 bahkan, itu mendingan di tinggal tidur aja
karena nggak bakal cepat. Itu tadi sih kita sudah ngomongin
soal tabletnya yang sebenarnya sudah cukup enak untuk
pemakaian dan sekarang saya pengen share sedikit pengalaman
tentang aksesorisnya. Saya mulai dari stylus dulu karena
namanya juga Advan Sketsa jadi ini adalah poin pentingnya. Disini stylus-nya itu pakai tenaga
baterai A4 yang kecil dan dimasukkin dari bagian atas, nggak perlu pairing
sudah bisa langsung dipakai. Untuk yang pengen menggunakan
stylus-nya buat nulis-nulis sebenarnya sudah cukup baik
dan nyaman tapi itu juga tergantung dengan aplikasi apa yang dipakai.

By the way, disini Advan tidak
menyediakan aplikasi khusus yang sudah di optimize buat pen-nya. Jadi kita sebagai user harus memilih
dari sekian banyak yang ada di playstore. Untuk sekarang saya disini pakai 2
ada squid dan juga easynotes. Di easynotes ini sudah cukup
nyaman ya dipakai tapi tidak ada fitur
pressure sensitive. Sedangkan kalau kita pakai squid,
disini ada fiturnya, jadi stylus-nya bisa tebal tipis garis sesuai dengan
bagaimana kita nekan ke bagian layar. Hanya saja seperti yang bisa dilihat
juga sekarang, bisa kelihatan ya disini bahwa setiap saya gores-gores
itu ada sedikit delay antara yang muncul sama
gerakan tangan saya.

So, buat yang mungkin pengen
pakai yang akurat banget kayaknya sih menurut saya kurang cocok,
apalagi buat gambar. Bisa aja sih tetap dipakai nggak
masalah cuma mesti dapat feel-nya dengan pakai secara berkala.
Jadi sudah mesti biasa, baru bisa enak. Abis itu untuk keyboard-nya nih,
ini cukup keren sih karena ada trackpad-nya kayak waktu pertama
kali lihat, wow keren banget tablet 2 jutaan keyboard-nya
punya trackpad tapi ternyata setelah pakai, menurut saya disini
perlu ada sedikit pembenahan sih. Yang paling berasa itu adalah kalau
dipakai buat navigasi ke atas bawah, itu dia berasa kayak skip. Contoh disini lewat
app drawer aja deh. Kalau pakai trackpad ini susah
lho kita naikin turun pelan gitu kayak pakai jari itu susah banget
karena sekali swipe dia bakal langsung lompat atas ke bawah
itu kayak langsung banget. Bisa sih digeser sedikit-sedikit
cuma di trackpad-nya juga kita mesti bener-bener dikit banget gesernya
dan menurut saya itu nggak natural. Selain itu, di bagian homescreen
ini juga sama.

Seperti ini saya misalnya lagi di
halaman yang paling kanan jadi saya ada 3 halaman di homescreen,
ada yang tengah, ada yang kiri untuk Google dan yang
kanan seperti sekarang. Begitu saya swipe ke kiri, layarnya
itu bakal langsung lompat ke halaman Google discover. Jadi homescreen yang tengah
itu di lewat begitu aja. Abis itu kalau kita sudah masuk ke
halamannya Google, layarnya itu kayak ke kunci saja. Bisa kita naik turunin tapi kita
nggak bisa geser balik ke kanan untuk ke homescreen selain
dengan menekan tombol home. Jadi kalau buat click-click saja,
menurut saya oke cuma kalau buat navigasi umum,
mendingan pakai touch screen aja. Diluar soal touchpad, apresiasi
tersendiri mesti banget dikasih nih buat keyboardnya karena ini
menurut saya enak banget. Tombolnya nggak lembek kayak
keyboard murahan tapi tetap bisa ngasih feel yang
nyaman pas di pakai. Selain itu, karena ini kan jenisnya
pakai connector langsung ya bukan pakai Bluetooth,
inputnya lebih cepat nggak ada delay atau huruf
skip ketika dipakai. Benar-benar ini menurut saya bagian
terbaik untuk ngasih experience kayak tablet yang akan sangat
ngebantu bagi user yang punya kebutuhan ngetik dan sejenisnya.

Selain itu, perlu di mention
juga nih soal bagian cover. Ketika dilipat jadi stand ini tuh solid
dan ngasih keleluasaan bagi user untuk ngatur angle-nya. Benar-benar bebas dan ini
menurut saya bagus banget. Jadi ya kalau kita melihat dari harga
dan apa yang di tawarkan sama Advan Sketsa 2, ya saya setuju kalau
ini adalah perangkat yang menarik sekali karena dengan
harga yang begitu terjangkau, Advan itu ngasih lengkap ada
tabletnya, ada keyboard, ada stylus. Ini jarang-jarang banget loh bisa
dapat value kayak begini dan ya meskipun secara pemakaian
mungkin dia tidak terlalu luas ya, untuk gaming nggak terlalu oke
menurut saya tapi diluar itu, buat mereka yang tidak
menggunakan untuk game, misalnya cuma buat nonton atau
buat mereka yang benar-benar membutuhkan dan bisa
memaksimalkan keyboard serta layar lebih besar sebagai alternative dari laptop,
ini menurut saya bakal nolong banget. Kekurangannya masih ada tadi juga
sudah disebutin selama video tapi menurut saya kalau ini di follow up
dan di kembangkan lagi sama Advan, menurut saya mereka ada di
track yang bener dan kalau nanti misalnya produk terbarunya
hadir dengan harga lebih tinggi, menurut saya juga nggak masalah
selama diimbangi dengan kualitas yang baik.

Jadi ya, kalau menurut saya untuk
sekarang, ini adalah tablet yang menarik jika sesuai dengan kebutuhan.
Jadi buat yang pengen beli langsung aja cek link yang ada pada
kolom deskripsi di bawah. Untuk sekarang kayaknya segitu aja
dulu buat reviewnya Advan Sketsa 2. Terima kasih banyak yang
nonton sampai habis. Putu Reza pamit, sampai ketemu
lagi di video berikutnya dan seperti biasa have a nice day. Closed caption by @subbox.id.

As found on YouTube

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *